Friday, November 29, 2013

Gambaran Khasiat Tanaman Obat Herbal Daun Sirih

Tips kesehatan tentang gambaran mengenai khasiat tanaman obat herbal daun sirih. Daun sirih dikenal karena digunakan untuk ngemilnya (nginang) para orang tua dulu yang digunakan bersama gambir dan kapur sirih. Namun ternyata daun sirih ini berkhasiat untuk obat bisul, radang selaput lendir mata, batuk kering, demam, sariawan dan bersifat antiseptik.

Gambaran Khasiat Tanaman Obat Herbal Daun SirihGambar daun sirih obat tradisional



Sirih yang dimaksud dalam artikel ini adalah sirih hijau, dengan warna daun hijau dan rasa tidak pahit.  Daun sirih banyak ditanami oleh masyarakat di pekarangan,.  Dapat pula dibeli di pasar yang menjual kelengkapan "nginang", bedak tepung beras, rempah-rempah wewangian dll.  

Tanaman obat herbal sirih atau Piper betle, Linn. dikenal dengan nama lokal Suruh, Sedah (Jawa), Seureuh (Sunda).  Sirih termasuk jenis tumbuhan yang merambat dan dapat bersandar pada batang pohon lain. Bentuk daun sirih pipih menyerupai jantung dan tangkainya agak panjang. Permukaan daun berwarna hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau tembelek (hijau agak kecoklatan) dan permukaan kulitnya kasar serta berkerut-kerut. Daun sirih disamping untuk keperluan ramuan obat-obatan juga masih sering digunakan oleh ibu-ibu generasi tua untuk kelengkapan 'nginang' (Jawa). 

Penyakit yang bisa diobati oleh daun sirih adalah: sakit mata, eksim, bau mulut, kulit gatal, menghilangkan jerawat, pendarahan gusi, mimisan, bronkhitis, batuk, sariawan, luka, keputihan, sakit jantung, sifilis, alergi/biduren, diare, sakit gigi;

Penggunaan tanaman obat herbal daun sirih

1. Mengurangi produk ASI yang berlebihan
    Bahan: 4 lembar daun sirih dan minyak kelapa secukupnya.
    Cara membuat: daun sirih diolesi dengan minyak kelapa, Kemudian 
    dipanggang dengan api.
    Cara menggunakan: dalam keadaan masih hangat ditempelkan di 
    seputar buah dada.

2. Keputihan
    Bahan: 7 - 10 lembar daun sirih.
    Cara membuat: direbus dengan 2,5 liter air sampai mendidih.
    Cara menggunakan: air rebusan daun sirih tersebut dalam keadaan 
    masih hangat dipakai untuk membasuh/membersihkan seputar 
    kemaluan secara berulang-ulang.

3. Sakit Jantung
    Bahan: 3 lembar daun sirih, 7 pasang biji kemukus, 3 siung bawang 
    merah, 1 sendok jintan putih.
    Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk sampai halus, 
    ditambah 5 sendok air panas, dibiarkan  beberapa menit, kemudian 
    diperas dan disaring.
    Cara menggunakan: diminum 2 kali 1 hari dan dilakukan secara 
    teratur. 

4. Sifilis
    Bahan : 25 - 30 lembar daun sirih bersama tangkainya; 0,25 kg gula
    aren dan garam dapur secukupnya.
    Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 liter 
    air sampai mendidih, kemudian disaring.
    Cara menggunakan: diminum 3 kali 1 hari secara terus menerus.

5. Alergi/biduren
    Bahan : 6 lembar daun sirih, 1 potong jahe kuning, 1,5 sendok 
    minyak kayu putih.
    Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk bersama-sama 
    sampai halus.
    Cara menggunakan  : Dioleskan/digosokkan pada bagian badan 
    yang gatal-gatal.

6. Diare 
    Bahan: 4 - 6 lembar daun sirih, 6 biji lada, 1 sendok makan minyak 
    kelapa.
    Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk bersama-sama 
    sampai halus.
    Cara menggunakan: digosokkan pada bagian perut.

7. Menghentikan pendarahan gusi
    Bahan: 4 lembar daun sirih.
    Cara membuat: direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih
    Cara menggunakan : setelah dingin dipakai untuk kumur, diulang 
    secara teratur sampai sembuh.

8. Menghentikan pendarahan hidung (mimisen = Jawa)
    Bahan: 1 lembar daun sirih.
    Cara membuat: daun sirih digulung sambil ditekan-tekan sedikit 
    supaya keluar minyaknya.
    Cara menggunakan: dipakai untuk menyumbat hidung yang 
    berdarah/mimisen.

9. Sakit gigi berlubang
    a. Bahan: 1 lembar daun sirih.
       Cara membuat: direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih
       Cara menggunakan: setelah dingin dipakai untuk kumur,  
       diulang secara teratur sampai sembuh.

    b. Bahan: 2 lembar daun sirih diremas, Garam 0,5 sendok
       Cara membuat: diseduh dengan air panas 1 gelas, aduk sampai 
       garam larut, biarkan sampai dingin
       Cara pemakaian: dipakai untuk berkumur-kumur.

10. Bronkhitis
     Bahan: 7 lembar daun sirih dan 1 potong gula batu.
     Cara membuat: daun sirih dirajang, kemudian direbus bersama gula
     batu dengan air 2 gelas sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, 
     dan disaring
     Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 3 sendok makan

11. Batuk
      a. Bahan: 4 lembar daun sirih.
         Cara membuat: direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih
         Cara menggunakan: setelah dingin dipakai untuk kumur, diulang 
         secara teratur sampai sembuh.
      b. Bahan: 4 lembar daun sirih.
         Cara membuat: direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih
         Cara menggunakan: setelah dingin dipakai untuk kumur, diulang 
         secara teratur sampai sembuh.

      c. Bahan: 4 lembar daun sirih, 3 lembar daun widoro upas dan 
         madu secukupnya.
         Cara membuat: daun sirih diiris-iris, kemudian direbus bersama 
         daun widoro dengan 2 gelas air sampai mendidih
         Cara menggunakan: setelah dingin dipakai untuk kumur, diulang 
         secara teratur sampai sembuh.

      d. Bahan: 4 lembar daun sirih.
         Cara membuat: direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih
         Cara menggunakan: setelah dingin dipakai untuk kumur, diulang 
         secara teratur sampai sembuh.

12. Sakit Mata
      Bahan: 2 - 3 lem


Demikian tips kesehatan tentang Gambaran Khasiat Tanaman Obat Herbal Daun Sirih, yang diperoleh dari sumber iptek.net.id, semoga bermanfaat.
Share:

Khasiat dan Gambar Tanaman Obat Tradisional Sirih Merah

Tips kesehatan tentang gambaran dan khasiat tanaman obat tradisional daun sirih merah.  Tanaman obat siri merah mempunyai kegunaan antara lain sebagai antikanker (penyakit kanker) dan antiseptik (mematikan kuman).  Pada postingan sebelumnya tentang Jenis tanaman obat herbal untuk penyakit flu burung bahwa peneliti IPB menggandengkan sirih merah ini dengan tanaman obat sambiloto untuk preventif penanggulangan flu burung, yang berarti bahwa sirih merah termasuk tanaman obat yang memiliki khasiat yang sangat bagus.



Khasiat dan Gambar Tanaman Obat Tradisional Sirih Merah


Gambar daun sirih obat tradisional


Bentuk Tanaman obat tradisional sirih merah hampir persis sama ukuran dan bentuk daunnya dengan sirih biasa (atau sirih hijau). Hanya saja sirih merah warna daun bagian atas ada warna bercak-bercak merah, dan warna bagian bawahnya polos warna merah kecoklatan. Sirih merah rasanya sangat pahit, sementara sirih hijau tidak ada rasa pahit. Masyarakat umumnya lebih mengenal daun sirih hijau. Tetapi daun sirih merah juga tidak terlalu sulit didapat karena sebagian masyarakat juga menanamnya di pekarangan atau di pot. Daun sirih juga bisa didapat di pasar, yang biasanya dijual oleh penjual rempah-rempah, bunga, dan tepung bedak tradisional.

Lebih lanjut, siri merah berkhasiat menyembuhkan berbagai penyaki yaitu diabetes miilitus, mencegah hepatitis, batu ginjal, menurunkan kolesterol, mencegah liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit.

Khasiat tanaman obat sirih merah dalam menyembuhkan penyakit disebabkan karena mengandung sejumlah senyawa aktif, antara lain : 
  • flavonoid dan polevenolad:  yaitu zat yang bersifat antioksidan, antidiabetik, antikanker, antiseptik dan antiinflamasi. Sedangkan senyawa alkoloid mempunyai sifat antineoplastik yang juga ampuh menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
  • Alkaloid: yaitu bahan organik yang mengandung nitrogen sebagai bagian dari sistem heterosiklik. sehingga sirih merah dapat digunakan untuk mengobati diabetes dan menurunkan hipertensi.

Kandungan kimia lainnya yang terdapat di dalam daun sirih merah berupa:
  • Minyak atsiri, hidroksikavicol, kavicol, kavibetol, allylprokatekol, karvakrol, eugenol, pcymene, cineole, caryofelen, kadimen estragol, terpenena, dan fenil propada. Karvakrol bersifat desinfektan, antijamur, sehingga bisa digunakan sebagai obat antiseptik untuk menghilangkan baru pada mulut dan keputihan.
  • Eugenol bisa mengurangi rasa sakit, dan tanin mengatasi sakit perut. Sirih merah banyak digunakan di klinik pengobatan herbal sebagai ramuan atau terapi bagi penderita yang tidak dapat disembuhkan dengan obat kimia. 
Demikian tips kesehatan tentang Khasiat dan Gambar Tanaman Obat Tradisional Sirih Merah, semoga bermanfaat.


Share:

Thursday, November 28, 2013

Ramuan Obat Tradisional untuk Penyakit Flu Burung

Tips kesehatan tentang ramuan obat tradisional obat herbal untuk atasi penyakit flu burung pada unggas termasuk ayam bangkok.  Ramuan obat tradisional tersebut juga sekaligus untuk atasi penyakit tetelo yang sering terjadi pada unggas, karena kedua penyakit tersebut sama-sama tergolong penyakit viral (saluran pernafasan) dan sama-sama diakibatkan oleh virus mematikan.

Ramuan obat tradisional yang simple dan sederhana untuk cegah penyakit flu burung dan tetelo adalah ramuan obat dari kunyit, kencur dan bawang putih.  Untuk satu ekor ayam bangkok dewasa, kunyit sebesar jari sepanjang 1/2 cm (lebih pendek dari panjang kuku jari), kencur 1/4 cm (lebih kecil dari kunyit), dan bawang putih 1/2 siung.  Ketiga tanaman obat tersebut diparut atau dihancurkan, dan langsung dicekokin ke mulut ayam.  Atau bisa dicampur dulu dengan nasi atau pakan, bisa pula dicampur dengan gula merah atau sedikit madu. Ramuan obat tradisional ini diberikan setiap 2-3 hari sekali, atau 3x dalam seminggu.  Disamping itu, masukkan potongan kecil batok kelapa yang sudah jadi arang ke dalam wadah minuman ayam guna membunuh kuman penyakit yang ada di air.

Resep ramuan obat tradisional yang simple tersebut diatas diperoleh dari seorang teman, penjual ayam kampung untuk dipotong berdasarkan pesanan.  Semua jenis ayam (ayam remaja hingga ayam tua, ayam kampung siam hingga ayam bangkok afkir) dibeli dan ditampung di kandang, lalu dipelihara sampai ada pesanan untuk dipotong dan dijual.  Dengan resep ramuan obat tradisional tadi, ayam yang ada dikandangnya selalu sehat walaupun dimusim penyakit.  Padahal ayamnya tidak divaksin dan banyak tetangga disekitar lokasi itu yang hampir punah seluruh ayamnya.  Tempat dan kandangnya pun biasa saja, berupa pekarangan seluas 10 x 8 meter.  Hanya dipagari dan dikelilingi bambu, tetapi tidak ditutupi atap seluruhnya.  Hanya kandang yang ada di dalam pekarang itu saja yang tertutup atap, dengan dinding juga dari bambu.  Jika ada angin kencang di malam hari, kandang itu tetap dimasuki angin kencang yang membawa penyakit.  

Jika di musim penyakit membeli ayam hidup dari tempat itu, maka umumnya ayam yang dibeli mati dalam beberapa hari.  Hampir semua dari belasan ayam remaja dan dewasa yang dibeli dari sana pada mati setelah dibeli dalam beberapa hari, karena tetelo dan juga karena flu burung.  Penyebabnya ternyata karena ramuan obat tadi yang membuat ayam itu sehat saat dibeli, tetapi setelah dibeli tidak diberikan ramuan lagi, sehingga mudah terserang penyakit disaat musim penyakit, musim hujan atau musim angin kencang.  Jadi pemberian ramuan obat tradisional seperti diatas memang dapat melindungi ayam dari serangan penyakit tetelo dan penyakit flu burung walau dimusim penyakit.

Demikian tips kesehatan tentang Ramuan Obat Tradisional untuk Penyakit Flu Burung.  Untuk melihat ramuan obat tradisional lainnya yang lebih komplit silahkan lihat pada postingan pada artikel terkait di bawah.

Artikel Terkait:

Share:

Wednesday, November 27, 2013

Gambaran dan Khasiat Tanaman Obat Herbal Sambiloto

Tips kesehatan tentang gambaran umum dan khasiat tanaman obat herbal sambiloto.  Secara singkat, tanaman obat herbal sambiloto (ranting, daun, bunga dan buah) berguna untuk obat penurun demam, disentri, eksim, cacar, borok, peningkat daya tahan tubuh, penambah nafsu makan, hingga anti radang dan anti tumor/kanker.  Efektif untuk demam malaria.  Khasiat sambiloto sangat banyak sehingga sering digunakan untuk ramuan obat herbal untuk berbagai penyakit.


Gambaran dan Khasiat Tanaman Obat Herbal SambilotoGambar tanaman obat herbal sambiloto

sambiloto tanaman obat herbal


Tanaman obat sambiloto dapat diperoleh di semak-semak kecil di halaman, atau tanah kosong yang tumbuh bersama semak dan rumput-rumput liar.  Bagi yang belum tahu, cukup sulit mengenali tanaman ini, karena banyak jenis tanaman liar lainnya yang bentuk dan ukurannya hampir sama dengan sambiloto (silahkan klik gambar untuk perbesar agar jelas).  Salah satu cirinya adalah perhatikan bentuk bunganya dan rasanya yang pahit.

Sambiloto, nama latin Andrographis paniculata Ness.  Nama lokal sambiloto berbagai daerah adalah Ki oray, ki peurat, takilo (Sunda). bidara, sadilata, sambilata,; takila (Jawa). pepaitan (Sumatra).  Sambiloto tumbuh liar di tempat terbuka, seperti di kebun, tepi sungai, tanah kosong yang agak lernbap, atau di pekarangan. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpl.  Tinggi 50 - 90 cm.  Bagian yang digunakan ranting, daun, bunga dan buah.  Bisa dikeringkan terlebih dahulu. 


Jenis penyakit yang dapat diobati dengan sambiloto adalah

Hepatitis, infeksi saluran empedu, disentri basiler, tifoid, diare, influenza, radang amandel (tonsilitis), abses paru, malaria, radang paru (pneumonia), radang saluran napas (bronkhitis), radang ginjal akut (pielonefritis), radang telinga tengah (OMA), radang usus buntu, sakit gigi, demam, kencing nanah (gonore),;kencing manis (diabetes melitus), TB paru, skrofuloderma, batuk rejan (pertusis), sesak napas (asma), leptospirosis, darah tinggi (hipertensi), kusta (morbus hansen=lepra), keracunan jamur, singkong, tempe bongkrek, makanan laut, kanker, penyakit trofoblas, kehamilan anggur (mola hidatidosa), trofoblas ganas (tumor trofoblas), tumor paru.


Khasiat tanaman obat herbal sambiloto:

  • hepatitis, infeksi saluran empedu,
  • disentri basiler, tifoid, diare, influenza, radang amandel (tonsilitis), abses paru, radang paru (pneumonia), radang saluran napas (bronkhitis), radang ginjal akut (pielonefritis akut), radang telinga tengah (OMA), radang usus buntu, sakit gigi, 
  • demam, malaria,
  • kencing nanah (gonore), 
  • kencing manis (DM), 
  • TB paru, skrofuloderma, batuk rej an (pertusis), sesak napas (asma), 
  • darah tinggi (hipertensi), 
  • kusta (morbus hansen = lepra), 
  • leptospirosis, 
  • keracunan jamur, singkong, tempe bongkrek, makanan laut, 
  • kanker: penyakit trofoblas seperti kehamilan anggur (mola hidatidosa) dan penyakit trofoblas ganas (tumor trofoblas), serta tumor paru. 


Cara pemakaian tanaman obat sambiloto:

Tanaman obat sambiloto yang sudah kering sebanyak 10 - 20 g direbus.  Atau sambiloto kering digiling halus menjadi bubuk lalu diseduh, minum atau 3 - 4 kali sehari,  4 - 6 tablet. Untuk pengobatan kanker, digunakan cairan infus, injeksi, atau tablet. Untuk pemakaian luar, herba segar direbus lalu airnya digunakan untuk cuci atau digiling halus dan dibubuhkan ke tempat yang sakit, seperti digigit ular berbisa, gatal-gatal, atau bisul. 

Contoh penggunaan herbal sambiloto untuk berbagai macam penyakit:

1. Tifoid 
    Daun sambiloto segar sebanyak 10 - 15 lembar direbus dengan 2 
    gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, tambahkan 
    madu secukupnya lalu diminum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari. 

2. Disentri basiler, diare, radang saluran napas, radang paru 
    Herba kering sebanyak 9 - 15 g direbus dengan 3 gelas air sampai 
    tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring. Air rebusannya diminum 
    sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas. 

3. Disentri 
    Herba krokot segar (Portulaca oleracea) sebanyak 500 g diuapkan 
    selama 3 - 4 menit, lalu ditumbuk dan diperas. Air perasan yang 
    terkumpul ditambahkan bubuk kering sambiloto sebanyak 10 g 
    sambil diaduk. Campuran tersebut lalu diminum, sehari 3 kali 
    masing-masing 1/3 bagian. 

4. Influenza, sakit kepala, demam 
    Bubuk kering sambiloto sebanyak 1 g diseduh dengan cangkir air 
    panas. Setelah dingin diminum sekaligus, Lakukan 3 - 4 kali sehari.

5. Demam 
    Daun sambiloto segar sebanyak 1 genggam ditumbuk. Tambahkan 
    1/2 cangkir air bersih, saring lalu minum sekaligus. Daun segar yang 
    digiling halus juga bisa digunakan sebagai tapal badan yang panas.  

6. TB paru
    Daun sambiloto kering digiling menjadi bubuk. Tambahkan madu 
    secukupnya sambil diaduk rata lalu dibuat pil dengan diameter 0,5 
    cm. Pil ini Ialu diminum dengan air matang. Sehari 2 - 3 kali, setiap 
    kali minum 15 - 30 pil. 

7. Batuk rejan (pertusis), darah tinggi 
    Daun sambiloto segar sebanyak 5 - 7 lembar diseduh dengan 1/2 
    cangkir air panas. Tambahkan madu secukupnya sambil diaduk. 
    Setelah dingin minum sekaligus. Lakukan sehari 3 kali. 

8. Radang paru, radang mulut, tonsilitis 
    Bubuk kering herba sambiloto sebanyak 3 - 4,5 g diseduh dengan 
    air panas. Setelah dingin tambahkan madu secukupnya lalu diminum
    sekaligus. 

9. Faringitis 
    Herba sambiloto segar sebanyak 9 g dicuci lalu dibilas dengan air 
    matang. Bahan tersebut lalu dikunyah dan aimya ditelan.

10. Hidung berlendir (rinorea), infeksi telinga tengah (OMA), sakit gigi 
     Herba sambiloto segar sebanyak 9 - 15 g direbus dengan 3 gelas air 
     sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali 
     sehari @ 1/2 gelas. Untuk OMA, herba segar dicuci lalu digiling 
     halus dan diperas. Airnya digunakan untuk tetes telinga. 

11. Kencing manis 
     Daun sambiloto segar sebanyak 1/2 genggam dicuci lalu direbus 
     dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin 
     disaring, lalu diminum sehabis makan, 3 kali sehari @ 3/4 gelas. 

12. Kencing nanah 
     Sebanyak 3 tangkai sambilo


Komposisi tanaman obat herbal sambiloto:

Tanaman obat sambiloto rasanya pahit, dingin, masuk meridian paru, lambung, usus besar dan usus kecil.  Daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit), neoandrografolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid, dan homoandrografolid. Juga terdapat flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), asam kersik, dan damar. Flavotioid diisolasi terbanyak dari akar, yaitu polimetoksiflavon, andrografin, pan.ikulin, mono-0- metilwithin, dan apigenin-7,4- dimetileter. Zat aktif andrografolid terbukti berkhasiat sebagai hepatoprotektbr (melindungi sel hati dari zat toksik). 

Farmakologis dan Hasil Penelitian tanaman obat sambiloto

  • Obat herbal ini berkhasiat bakteriostatik pada Staphylococcus aurcus, Pseudomonas aeruginosa, Proteus vulgaris, Shigella dysenteriae, dan Escherichia coli. 
  • Obat herbal ini sangat efektif untuk pengobatan infeksi. In vitro, air rebusannya merangsang daya fagositosis sel darah putih. 
  • Andrografolid menurunkan demam yang ditimbulkan oleh pemberian vaksin yang menyebabkan panas pada kelinci. 
  • Andrografolid dapat mengakhiri kehamilan dan menghambat pertumbuhan trofosit plasenta. 
  • Dari segi farmakologi, sambiloto mempunyai efek muskarinik pada pembuluh darah, efek pada jantung iskeniik, efek pada respirasi sel, sifat kholeretik, antiinflamasi, dan antibakteri. 
  • Komponen aktifnya seperti ncoandrografolid, andrografolid, deoksiandrografolid dan 14-deoksi-11, 12-didehidroandrografolid berkhasiat antiradang dan antipiretik. 
  • Pemberian rebusan daun sambiloto 40% bly sebanyak 20 milkg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus putih (W. Sugiyarto, Fak. Farmasi UGM, 1978). 
  • Infus daun sarnbiloto 5%, 10% dan 15%, semuanya dapat menurunkan suhu tubuh marmut yarrg dibuat demam (Hasir, jurusan Farmasi, FMIPA UNHAS, 1988). 
  • Infus herba sambiloto mempunyai daya antijamur terhadap Microsporum canis, Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton rubrum, Candida albicans, dan Epidermophyton floccosum (Jan Susilo*, Endang Hanani **, A. Soemiati** dan Lily Hamzah**, Bagian Parasitologi FK UI* dan Jurusan Farmasi FMIPAUI**, Warta Perhipba No.Flll, Jan-Maret 1995). 10. Fraksi etanol herba sambiloto mempunyai efek antihistaminergik. Peningkatan konsentrasi akan meningkatkan hambatan kontraksi ileum marmot terisolasi yang diinduksi dengan histamin dihidroksiklorida (Yufri Aidi, N.C. Sugiarso, Andreanus, AA.S., Anna Setiadi Ranti, Jurusan Farmasi FMIPA, ITB, Warta Tumbuhan Obat Indonesia vol. 3 No. 1, 1996).


Demikian tips kesehatan tentang Gambaran dan Khasiat Tanaman Obat Herbal Sambiloto, yang sebagian besar bersumber dari iptek.net.id, semoga bermanfaat.

Share:

Keunggulan Obat Herbal untuk Pengobatan

Tips kesehatan tentang informasi keunggulan obat herbal tradisional yang semakin banyak terbukti khasiatnya untuk penyakit yang sulit disembuhkan melalui obat modern.  Keunggulan obat herbal tradisional terus digalakkan dan diteliti agar menjadi brand Indonesia.  

Keunggulan Obat Herbal Tradisional sebagai Pengobatan

Berikut ini dipaparkan beberapa sumber lembaga/pihak yang mengakui akan keunggulan obat herbal tradisional Indonesia,  dipaparkan berikut ini.

Rektor IPB Herry Suhardiyanto

Rektor IPB Bogor pada foto di atas, sedang mencoba salah satu ramuan jamu obat herbal yang dipamerkan dalam Globalization of Jamu Brand Indonesia yang digelar di IPB International Convention Center, Jln. Pajajaran Kota Bogor. Rektor IPB tersebut mengatakan ada banyak obat herbal (jamu) yang menjadi warisan nenek moyang kita. Tetapi sampai saat ini secara scientifikasinya belum terdata secara lengkap. Secara kultural obat herbal memang sudah diakui, tetapi secara evidence kalau jamu itu bisa jadi obat belum tercatat dengan sistem yang lengkap.  Sosialisasi bahwa jamu sebagai brand Indonesia terus digalakkan, namun dihimbau kepada masyarakat untuk tidak terlalu mempersepsikan jamu sebagai hal yang super. Jamu harus dipersepsikan secara proporsional.

Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi, Kementrian Kesehatan, Agus Purwadianto

Bahwa pihaknya terus mendorong agar jamu tradisional atau obat herbal bisa menjadi brand Indonesia yang bersanding dengan obat-obatan lainnya. Kementrian Kesehatan telah melakukan langkah kongkrit, yaitu telah melatih 90 dokter agar ahli juga di bidang pengobatan herbal sehingga mereka mempunyai kemampuan memberi obat biasa maupun herbal.  Tujuannya, agar jamu asal Indonesia lebih diakui sebagai obat herbal selain sebagai welcome drink. Saat ini, dokter dengan kemampuan ganda ini lebih banyak praktik di wilayah Jawa Tengah

Peneliti IPB dan Ketua Departemen Klinik Reproduksi dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Prof. Dr.drh. Bambang Pontjo Priosoeryanto

Di sela acara "The 2nd International Symposium on Temulawak" dalam acara kegiatan Globalization of Jamu Brand Indonesia di IPB International Convention Center, Bogor,  mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan penelitian lanjutan terkait salah satu obat herbal tradisional yaitu temulawak sebagai obat dan pencegah flu burung.  Obat herbal temulawak ini sengaja dikembangkan terlebih dulu supaya tidak keduluan negara lain, karena temulawak sebenarnya ada di beberapa negara selain Indonesia.  Obat herbal temulawak untuk penangkal flu burung tersebut dicampur dengan temu ireng, meniran, dan sambiloto. Sebelumnya, temulawak berdasarkan penelitiannya juga mampu menangkal perkembangan sel tumor (kanker). Menurutnya, biasanya bahan yang bisa menjadi antitumor bisa pula menjadi antivirus karena cara kerjanya hampir sama.



Share:

Tuesday, November 26, 2013

Jenis Tanaman Obat Herbal untuk Penyakit Flu Burung

Tips kesehatan tentang aneka jenis tanaman obat herbal tradisional untuk penyakit flu burung.  Tanaman obat herbal tersebut dikumpulkan dari berbagai sumber terpercaya sebagai dasar untuk menentukan jenis tanaman obat tradisional yang sesuai untuk mencegah dan mengobati penyakit flu burung pada unggas.

Aneka jenis tanaman obat tradisional yang ampuh untuk penanganan penyakit flu burung dapat dilihat dari berbagai sumber dibawah.  Silahkan nanti disimpulkan apa jenis tanaman obat yang paling cocok dan ada disekitar kita untuk bisa digunakan.  Tanaman obat tersebut tidak hanya untuk flu burung, tetapi juga untuk penyakit tetelo/ND, karena sama-sama merupakan penyakit viral (saluran pernafasan) yang diakibatkan oleh virus.  

Jenis Tanaman Obat Herbal untuk Penyakit Flu Burung

IPB mengembangkan jamu obat tradisional untuk obat flu burung (solopos.com)


Pada siaran pers Institut Pertanian Bogor (IPB), pada 6/4/2013, yang disampaikan oleh peneliti IPB Dr. drh. Agus Setiyono, bahwa terdapat 3 jenis tanaman obat herbal yang memiliki potensi sebagai penghambat infeksi virus flu burung H5N1 ke sel Vero, yaitu Sambiloto, Sirih Merah, dan Adas.  Penelitian tanaman obat herbal yang dilakukan dimaksudkan sebagai upaya preventif penanggulangan flu burung pada ayam khususnya, dan infeksi penyakit viral pada umumnya.

Penelitian tersebut sudah berjalan sejak tahun 2007.  Sebelumnya ada 30-an tanaman obat herbal seluruh Indonesia yang diteliti oleh IPB yang bekerjasama dengan Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (Balitro) Bogor. Ketika itu segala macam tanaman obat herbal yang dimiliki Balitro digunakan. Singkatnya tanaman obat herbal yang berkhasiat disaring dari tahun 2007 secara in vitro.  Pada tahun 2008-2010 dilakukan uji secara in vivo.  Akhirnya pada tahun 2010 mengkerucut menjadi 3 tanaman obat berkhasiat yakni sirih merah, sambiloto dan adas, yang menghasikan hasil signifikan terhadap flu burung.

Ramuan obat tradisional untuk mengatasi flu burung di Thailand (Indosiar.com)


Wabah flu burung telah menginspirasi seorang peternak ayam di Nakhon Phanom, Utara propinsi Muang - Thailand, untuk mencoba menerapkan resep obat tradisional.  Jenis resep obat tradisional tersebut adalah untuk mengobati ayam-ayam yang sakit saluran pernafasan akibat perubahan cuaca. Resep tersebut sebetulnya telah digunakan dimasa lalu untuk menyembuhkan ayam-ayam aduan yang terluka setelah diadu.

Peternak tersebut mengkombinasikan 2 jenis tanaman obat lokal yaitu fa talai jone (sambiloto) dan krua khao hor.  Cairan dari rebusan kedua tanaman obat tersebut kemudian dicampurkan dengan pakan ternak untuk diberikan kepada ayam-ayam yang sakit.  Hasilnya dalam 3 hari ayam-ayam yang sakit membaik bahkan ada yang pulih dari sakit.   Kini ide tanaman obat tersebut dimanfaatkan pula oleh beberapa peternak ayam di wilayah tersebut.  Taman obat yang pertama yaitu sambiloto sudah biasa di Indonesia, tetapi tanaman obat yang kedua tidak ada penjelasannya.

Pemberian tanaman obat sebagai jamu untuk hewan/unggas (bp3knanggulan.blogspot.com)


Bahwa berdasarkan informasi yang diterima BPP Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta dari beberapa peternak unggas di daerah tersebut, pemberian secara rutin tanaman obat tradisional yang terdiri dari kunyit, bawang putih, dan daun pepaya pada ayam dan puyuh membuat ternak terhindar dari serangan penyakit flu burung - Avian Influenza (AI).  Pemberian bisa melalui air minum atau dicampur dalam pakan.

Cegah flu burung, peternak galakkan ramuan obat tradisional (menkokesra.go.id)


Bahwa sejumlah peternak di Kab. Cirebon Jawa Barat menggunakan ramuan jamu/obat tradisional untuk mencegah penyebaran penyakit flu burung yang melanda daerah Pantura.  Ketua Kel. Tani Ternak Itik Mito Bn Madiki pada Minggu 23/12/2012 mengatakan bahwa peternak bebek di Kabupaten Cirebon telah menggunakan ramuan obat tradisional untuk meningkatkan kesehatan hewan ternak, supaya terhindar dari penyakit mematikan flu burung.  Ramuan obat tradisional tersebut terdiri dari 9 jenis yakni, Sahang, Jahe, Kencur, Sereh, Pace atau Mengkudu, Kunir, Temu ireng, Daun sambiloto dan Gula merah. Bahan obat tradisional itu dicampurkan jadi satu dan ditumbuk sampai halus. Kemudian direbus, dan setelah dingin segera diminumkan ke seluruh unggas.

Tanaman obat herbal temulawak sebagai obat dan pencegah flu burung (Pikiran-rakyat.com)


Ini merupakan hasil penelitian para peneliti di Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor (IPB), yang menunjukkan bahwa tanaman obat herbal temulawak (Curcuma xanthorrhiza) yang dicampur dengan sejumlah bahan obat herbal lainnya mampu mengobati dan melakukan pencegahan terhadap virus flu burung. Ini baru diterapkan pada unggas, namun para peneliti yakin pengobatan herbal ini juga bisa diterapkan pada manusia melalui penelitian lebih lanjut.

Pengujian ramuan obat herbal temulawak tersebut telah dilakukan, dengan cara memasukkan/menyuntikkan virus flu burung pada unggas yang telah diberikan ramuan herbal.  Hasilnya, unggas yang telah diberi temulawak mempunyai umur yang lebih panjang ketika disuntik virus dibandingkan unggas yang tidak diberi kombinasi temulawak. Menurut penelitian tersebut, Ramuan obat herbal temulawak tersebut dicampur dengan temu ireng, meniran, dan sambiloto. Penggunaan temulawak ini didasarkan pada penelitiannya sebelumnya bahwa temulawak mampu menangkal perkembangan sel tumor atau kanker, yang biasanya bahan antitumor bisa menjadi antivirus karena cara kerjanya sama.


Demikian kumpulan informasi Jenis Tanaman Obat Herbal untuk Penyakit Flu Burung.  Semoga bermanfaat.

Share: