Tuesday, November 26, 2013

Jenis Tanaman Obat Herbal untuk Penyakit Flu Burung

Tips kesehatan tentang aneka jenis tanaman obat herbal tradisional untuk penyakit flu burung.  Tanaman obat herbal tersebut dikumpulkan dari berbagai sumber terpercaya sebagai dasar untuk menentukan jenis tanaman obat tradisional yang sesuai untuk mencegah dan mengobati penyakit flu burung pada unggas.

Aneka jenis tanaman obat tradisional yang ampuh untuk penanganan penyakit flu burung dapat dilihat dari berbagai sumber dibawah.  Silahkan nanti disimpulkan apa jenis tanaman obat yang paling cocok dan ada disekitar kita untuk bisa digunakan.  Tanaman obat tersebut tidak hanya untuk flu burung, tetapi juga untuk penyakit tetelo/ND, karena sama-sama merupakan penyakit viral (saluran pernafasan) yang diakibatkan oleh virus.  

Jenis Tanaman Obat Herbal untuk Penyakit Flu Burung

IPB mengembangkan jamu obat tradisional untuk obat flu burung (solopos.com)


Pada siaran pers Institut Pertanian Bogor (IPB), pada 6/4/2013, yang disampaikan oleh peneliti IPB Dr. drh. Agus Setiyono, bahwa terdapat 3 jenis tanaman obat herbal yang memiliki potensi sebagai penghambat infeksi virus flu burung H5N1 ke sel Vero, yaitu Sambiloto, Sirih Merah, dan Adas.  Penelitian tanaman obat herbal yang dilakukan dimaksudkan sebagai upaya preventif penanggulangan flu burung pada ayam khususnya, dan infeksi penyakit viral pada umumnya.

Penelitian tersebut sudah berjalan sejak tahun 2007.  Sebelumnya ada 30-an tanaman obat herbal seluruh Indonesia yang diteliti oleh IPB yang bekerjasama dengan Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (Balitro) Bogor. Ketika itu segala macam tanaman obat herbal yang dimiliki Balitro digunakan. Singkatnya tanaman obat herbal yang berkhasiat disaring dari tahun 2007 secara in vitro.  Pada tahun 2008-2010 dilakukan uji secara in vivo.  Akhirnya pada tahun 2010 mengkerucut menjadi 3 tanaman obat berkhasiat yakni sirih merah, sambiloto dan adas, yang menghasikan hasil signifikan terhadap flu burung.

Ramuan obat tradisional untuk mengatasi flu burung di Thailand (Indosiar.com)


Wabah flu burung telah menginspirasi seorang peternak ayam di Nakhon Phanom, Utara propinsi Muang - Thailand, untuk mencoba menerapkan resep obat tradisional.  Jenis resep obat tradisional tersebut adalah untuk mengobati ayam-ayam yang sakit saluran pernafasan akibat perubahan cuaca. Resep tersebut sebetulnya telah digunakan dimasa lalu untuk menyembuhkan ayam-ayam aduan yang terluka setelah diadu.

Peternak tersebut mengkombinasikan 2 jenis tanaman obat lokal yaitu fa talai jone (sambiloto) dan krua khao hor.  Cairan dari rebusan kedua tanaman obat tersebut kemudian dicampurkan dengan pakan ternak untuk diberikan kepada ayam-ayam yang sakit.  Hasilnya dalam 3 hari ayam-ayam yang sakit membaik bahkan ada yang pulih dari sakit.   Kini ide tanaman obat tersebut dimanfaatkan pula oleh beberapa peternak ayam di wilayah tersebut.  Taman obat yang pertama yaitu sambiloto sudah biasa di Indonesia, tetapi tanaman obat yang kedua tidak ada penjelasannya.

Pemberian tanaman obat sebagai jamu untuk hewan/unggas (bp3knanggulan.blogspot.com)


Bahwa berdasarkan informasi yang diterima BPP Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta dari beberapa peternak unggas di daerah tersebut, pemberian secara rutin tanaman obat tradisional yang terdiri dari kunyit, bawang putih, dan daun pepaya pada ayam dan puyuh membuat ternak terhindar dari serangan penyakit flu burung - Avian Influenza (AI).  Pemberian bisa melalui air minum atau dicampur dalam pakan.

Cegah flu burung, peternak galakkan ramuan obat tradisional (menkokesra.go.id)


Bahwa sejumlah peternak di Kab. Cirebon Jawa Barat menggunakan ramuan jamu/obat tradisional untuk mencegah penyebaran penyakit flu burung yang melanda daerah Pantura.  Ketua Kel. Tani Ternak Itik Mito Bn Madiki pada Minggu 23/12/2012 mengatakan bahwa peternak bebek di Kabupaten Cirebon telah menggunakan ramuan obat tradisional untuk meningkatkan kesehatan hewan ternak, supaya terhindar dari penyakit mematikan flu burung.  Ramuan obat tradisional tersebut terdiri dari 9 jenis yakni, Sahang, Jahe, Kencur, Sereh, Pace atau Mengkudu, Kunir, Temu ireng, Daun sambiloto dan Gula merah. Bahan obat tradisional itu dicampurkan jadi satu dan ditumbuk sampai halus. Kemudian direbus, dan setelah dingin segera diminumkan ke seluruh unggas.

Tanaman obat herbal temulawak sebagai obat dan pencegah flu burung (Pikiran-rakyat.com)


Ini merupakan hasil penelitian para peneliti di Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor (IPB), yang menunjukkan bahwa tanaman obat herbal temulawak (Curcuma xanthorrhiza) yang dicampur dengan sejumlah bahan obat herbal lainnya mampu mengobati dan melakukan pencegahan terhadap virus flu burung. Ini baru diterapkan pada unggas, namun para peneliti yakin pengobatan herbal ini juga bisa diterapkan pada manusia melalui penelitian lebih lanjut.

Pengujian ramuan obat herbal temulawak tersebut telah dilakukan, dengan cara memasukkan/menyuntikkan virus flu burung pada unggas yang telah diberikan ramuan herbal.  Hasilnya, unggas yang telah diberi temulawak mempunyai umur yang lebih panjang ketika disuntik virus dibandingkan unggas yang tidak diberi kombinasi temulawak. Menurut penelitian tersebut, Ramuan obat herbal temulawak tersebut dicampur dengan temu ireng, meniran, dan sambiloto. Penggunaan temulawak ini didasarkan pada penelitiannya sebelumnya bahwa temulawak mampu menangkal perkembangan sel tumor atau kanker, yang biasanya bahan antitumor bisa menjadi antivirus karena cara kerjanya sama.


Demikian kumpulan informasi Jenis Tanaman Obat Herbal untuk Penyakit Flu Burung.  Semoga bermanfaat.

Share: