Wednesday, November 27, 2013

Gambaran dan Khasiat Tanaman Obat Herbal Sambiloto

Tips kesehatan tentang gambaran umum dan khasiat tanaman obat herbal sambiloto.  Secara singkat, tanaman obat herbal sambiloto (ranting, daun, bunga dan buah) berguna untuk obat penurun demam, disentri, eksim, cacar, borok, peningkat daya tahan tubuh, penambah nafsu makan, hingga anti radang dan anti tumor/kanker.  Efektif untuk demam malaria.  Khasiat sambiloto sangat banyak sehingga sering digunakan untuk ramuan obat herbal untuk berbagai penyakit.


Gambaran dan Khasiat Tanaman Obat Herbal SambilotoGambar tanaman obat herbal sambiloto

sambiloto tanaman obat herbal


Tanaman obat sambiloto dapat diperoleh di semak-semak kecil di halaman, atau tanah kosong yang tumbuh bersama semak dan rumput-rumput liar.  Bagi yang belum tahu, cukup sulit mengenali tanaman ini, karena banyak jenis tanaman liar lainnya yang bentuk dan ukurannya hampir sama dengan sambiloto (silahkan klik gambar untuk perbesar agar jelas).  Salah satu cirinya adalah perhatikan bentuk bunganya dan rasanya yang pahit.

Sambiloto, nama latin Andrographis paniculata Ness.  Nama lokal sambiloto berbagai daerah adalah Ki oray, ki peurat, takilo (Sunda). bidara, sadilata, sambilata,; takila (Jawa). pepaitan (Sumatra).  Sambiloto tumbuh liar di tempat terbuka, seperti di kebun, tepi sungai, tanah kosong yang agak lernbap, atau di pekarangan. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpl.  Tinggi 50 - 90 cm.  Bagian yang digunakan ranting, daun, bunga dan buah.  Bisa dikeringkan terlebih dahulu. 


Jenis penyakit yang dapat diobati dengan sambiloto adalah

Hepatitis, infeksi saluran empedu, disentri basiler, tifoid, diare, influenza, radang amandel (tonsilitis), abses paru, malaria, radang paru (pneumonia), radang saluran napas (bronkhitis), radang ginjal akut (pielonefritis), radang telinga tengah (OMA), radang usus buntu, sakit gigi, demam, kencing nanah (gonore),;kencing manis (diabetes melitus), TB paru, skrofuloderma, batuk rejan (pertusis), sesak napas (asma), leptospirosis, darah tinggi (hipertensi), kusta (morbus hansen=lepra), keracunan jamur, singkong, tempe bongkrek, makanan laut, kanker, penyakit trofoblas, kehamilan anggur (mola hidatidosa), trofoblas ganas (tumor trofoblas), tumor paru.


Khasiat tanaman obat herbal sambiloto:

  • hepatitis, infeksi saluran empedu,
  • disentri basiler, tifoid, diare, influenza, radang amandel (tonsilitis), abses paru, radang paru (pneumonia), radang saluran napas (bronkhitis), radang ginjal akut (pielonefritis akut), radang telinga tengah (OMA), radang usus buntu, sakit gigi, 
  • demam, malaria,
  • kencing nanah (gonore), 
  • kencing manis (DM), 
  • TB paru, skrofuloderma, batuk rej an (pertusis), sesak napas (asma), 
  • darah tinggi (hipertensi), 
  • kusta (morbus hansen = lepra), 
  • leptospirosis, 
  • keracunan jamur, singkong, tempe bongkrek, makanan laut, 
  • kanker: penyakit trofoblas seperti kehamilan anggur (mola hidatidosa) dan penyakit trofoblas ganas (tumor trofoblas), serta tumor paru. 


Cara pemakaian tanaman obat sambiloto:

Tanaman obat sambiloto yang sudah kering sebanyak 10 - 20 g direbus.  Atau sambiloto kering digiling halus menjadi bubuk lalu diseduh, minum atau 3 - 4 kali sehari,  4 - 6 tablet. Untuk pengobatan kanker, digunakan cairan infus, injeksi, atau tablet. Untuk pemakaian luar, herba segar direbus lalu airnya digunakan untuk cuci atau digiling halus dan dibubuhkan ke tempat yang sakit, seperti digigit ular berbisa, gatal-gatal, atau bisul. 

Contoh penggunaan herbal sambiloto untuk berbagai macam penyakit:

1. Tifoid 
    Daun sambiloto segar sebanyak 10 - 15 lembar direbus dengan 2 
    gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, tambahkan 
    madu secukupnya lalu diminum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari. 

2. Disentri basiler, diare, radang saluran napas, radang paru 
    Herba kering sebanyak 9 - 15 g direbus dengan 3 gelas air sampai 
    tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring. Air rebusannya diminum 
    sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas. 

3. Disentri 
    Herba krokot segar (Portulaca oleracea) sebanyak 500 g diuapkan 
    selama 3 - 4 menit, lalu ditumbuk dan diperas. Air perasan yang 
    terkumpul ditambahkan bubuk kering sambiloto sebanyak 10 g 
    sambil diaduk. Campuran tersebut lalu diminum, sehari 3 kali 
    masing-masing 1/3 bagian. 

4. Influenza, sakit kepala, demam 
    Bubuk kering sambiloto sebanyak 1 g diseduh dengan cangkir air 
    panas. Setelah dingin diminum sekaligus, Lakukan 3 - 4 kali sehari.

5. Demam 
    Daun sambiloto segar sebanyak 1 genggam ditumbuk. Tambahkan 
    1/2 cangkir air bersih, saring lalu minum sekaligus. Daun segar yang 
    digiling halus juga bisa digunakan sebagai tapal badan yang panas.  

6. TB paru
    Daun sambiloto kering digiling menjadi bubuk. Tambahkan madu 
    secukupnya sambil diaduk rata lalu dibuat pil dengan diameter 0,5 
    cm. Pil ini Ialu diminum dengan air matang. Sehari 2 - 3 kali, setiap 
    kali minum 15 - 30 pil. 

7. Batuk rejan (pertusis), darah tinggi 
    Daun sambiloto segar sebanyak 5 - 7 lembar diseduh dengan 1/2 
    cangkir air panas. Tambahkan madu secukupnya sambil diaduk. 
    Setelah dingin minum sekaligus. Lakukan sehari 3 kali. 

8. Radang paru, radang mulut, tonsilitis 
    Bubuk kering herba sambiloto sebanyak 3 - 4,5 g diseduh dengan 
    air panas. Setelah dingin tambahkan madu secukupnya lalu diminum
    sekaligus. 

9. Faringitis 
    Herba sambiloto segar sebanyak 9 g dicuci lalu dibilas dengan air 
    matang. Bahan tersebut lalu dikunyah dan aimya ditelan.

10. Hidung berlendir (rinorea), infeksi telinga tengah (OMA), sakit gigi 
     Herba sambiloto segar sebanyak 9 - 15 g direbus dengan 3 gelas air 
     sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali 
     sehari @ 1/2 gelas. Untuk OMA, herba segar dicuci lalu digiling 
     halus dan diperas. Airnya digunakan untuk tetes telinga. 

11. Kencing manis 
     Daun sambiloto segar sebanyak 1/2 genggam dicuci lalu direbus 
     dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin 
     disaring, lalu diminum sehabis makan, 3 kali sehari @ 3/4 gelas. 

12. Kencing nanah 
     Sebanyak 3 tangkai sambilo


Komposisi tanaman obat herbal sambiloto:

Tanaman obat sambiloto rasanya pahit, dingin, masuk meridian paru, lambung, usus besar dan usus kecil.  Daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit), neoandrografolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid, dan homoandrografolid. Juga terdapat flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), asam kersik, dan damar. Flavotioid diisolasi terbanyak dari akar, yaitu polimetoksiflavon, andrografin, pan.ikulin, mono-0- metilwithin, dan apigenin-7,4- dimetileter. Zat aktif andrografolid terbukti berkhasiat sebagai hepatoprotektbr (melindungi sel hati dari zat toksik). 

Farmakologis dan Hasil Penelitian tanaman obat sambiloto

  • Obat herbal ini berkhasiat bakteriostatik pada Staphylococcus aurcus, Pseudomonas aeruginosa, Proteus vulgaris, Shigella dysenteriae, dan Escherichia coli. 
  • Obat herbal ini sangat efektif untuk pengobatan infeksi. In vitro, air rebusannya merangsang daya fagositosis sel darah putih. 
  • Andrografolid menurunkan demam yang ditimbulkan oleh pemberian vaksin yang menyebabkan panas pada kelinci. 
  • Andrografolid dapat mengakhiri kehamilan dan menghambat pertumbuhan trofosit plasenta. 
  • Dari segi farmakologi, sambiloto mempunyai efek muskarinik pada pembuluh darah, efek pada jantung iskeniik, efek pada respirasi sel, sifat kholeretik, antiinflamasi, dan antibakteri. 
  • Komponen aktifnya seperti ncoandrografolid, andrografolid, deoksiandrografolid dan 14-deoksi-11, 12-didehidroandrografolid berkhasiat antiradang dan antipiretik. 
  • Pemberian rebusan daun sambiloto 40% bly sebanyak 20 milkg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus putih (W. Sugiyarto, Fak. Farmasi UGM, 1978). 
  • Infus daun sarnbiloto 5%, 10% dan 15%, semuanya dapat menurunkan suhu tubuh marmut yarrg dibuat demam (Hasir, jurusan Farmasi, FMIPA UNHAS, 1988). 
  • Infus herba sambiloto mempunyai daya antijamur terhadap Microsporum canis, Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton rubrum, Candida albicans, dan Epidermophyton floccosum (Jan Susilo*, Endang Hanani **, A. Soemiati** dan Lily Hamzah**, Bagian Parasitologi FK UI* dan Jurusan Farmasi FMIPAUI**, Warta Perhipba No.Flll, Jan-Maret 1995). 10. Fraksi etanol herba sambiloto mempunyai efek antihistaminergik. Peningkatan konsentrasi akan meningkatkan hambatan kontraksi ileum marmot terisolasi yang diinduksi dengan histamin dihidroksiklorida (Yufri Aidi, N.C. Sugiarso, Andreanus, AA.S., Anna Setiadi Ranti, Jurusan Farmasi FMIPA, ITB, Warta Tumbuhan Obat Indonesia vol. 3 No. 1, 1996).


Demikian tips kesehatan tentang Gambaran dan Khasiat Tanaman Obat Herbal Sambiloto, yang sebagian besar bersumber dari iptek.net.id, semoga bermanfaat.

Share: